Kamis, 22 Januari 2009

DAMPAK HANCURNYA WTC

SELURUH dunia masih terperangah dengan apa yang terjadi pada hari Selasa, 11 September 2001, yakni hancurnya gedung kembar megah bertingkat 110, World Trade Center (WTC) di New York dan kerusakan berat gedung kantor terbesar di dunia, Pentagon, di Washington DC. Yang pertama menjadi lambang kejayaan kapitalisme dan sekaligus dominasi AS dalam ekonomi-keuangan dunia. Sedangkan yang kedua, merupakan lambang kekuasaan militer satu-satunya negara adikuasa di dunia sejak hancurnya Uni Soviet akhir tahun 1980-an.
Ekonomi AS dikatakan menjadi lokomotif ekonomi dunia. Perkembangannya yang kuat dalam sepuluh tahun terakhir menjadi pendorong atau penarik pertumbuhan negara-negara lain di dunia. Hal ini juga untuk perkembangan sebaliknya.
Thomas L Friedman dalam tulisannya mengenai hal ini di New York Times (13/9/2001) menyatakan, bahwa tindakan teroris ini merupakan kombinasi kejahatan kelas dunia dengan keahlian kelas dunia pula (evil genious), sehingga menimbulkan dampak kerusakan yang sangat dahsyat.
Banyak yang menunjukkan bahwa apa yang terjadi ini merupakan tonggak sejarah baru, di mana orang tidak akan lagi melihat posisi AS sama dengan penilaiannya selama ini. Dengan kejadian ini, orang tidak akan melihat AS secara serta merta sebagai negara yang demikian perkasa, di mana orang tidak perlu khawatir akan keamanannya terhadap serangan atau musuh mana pun.
Saya melihat bahwa kemahakuasaan AS sebagai kekuatan ekonomi-keuangan juga mengalami guncangan hebat. Mungkin orang tidak akan lagi secara serta merta melihat perekonomian AS sebagai surga (safe-heaven) di dalam penanaman modal.
Kedua lambang keperkasaan AS sebagai mega kekuatan tunggal di dunia-Pentagon untuk kekuatan militer dan WTC untuk pusat keuangan dan kapitalisme-paling kurang mengalami luka berat yang belum tentu dapat disembuhkan.

0 komentar:


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Supported by Muscle Car Photos. Powered by Blogger